Senin, 27 Mei 2013

Wanita dan Harta


Bismillahirrohamanirrohim,,
Semoga ukiran ini dapat membantu ukhtii Almahbubah,,
Semoga masih tetap menjaga akidah, akhlaknya sesuai apa yang di tetapkan dalam ajaran islam. :)
Uhibbukum fillah, ukhtii yang slalu dalam rahmat Allah. Dalam pedoman hidup kita pada Surat Ali-Imron Ayat 31, yang berbunyi: “Katakanlah: jika kamu (benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku. Niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.”
Ikuti suara hatimu…  jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah itu kepada Allah (Alqur’an) dan Rosul (Sunnahnya). Ada pada QS.An-Nisa’ : 59.
Dan perintah Allah dalam QS. An-Nur: 31, yang berbunyi:
“Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman : Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan khumur (jilbab)nya ke dadanya…”

Sungguh, islam memperlakukan wanita sangat mulia. Resapilah!!!!!
Wahai muslimahku.. dibalik batasan itu tersirat sesuatu yang agung. Allah ingin kita dikenali sebagai wanita muslimah dan itu agar kita terjaga dari niat jahat orang-orang.

Dan setiap kita pasti berharap, agar bisa mendapatkan rezeki yang halal, dan berkah. Yaitu mendapat barakah dari Allah, sehingga bisa mencukupi kebutuhan, dan bermanfaat untuk dunia dan akhirat. Di zaman moderen ini, berbagai cara untuk mendapatkan rezeki. Ada yang hukumnya halal, haram, maupun subhat. Cara mencari rezeki yang halal, tentunya dengan jalan yang tidak melanggar syariat-syariat Allah, misalnya bertani, berdagang barang-barang yang halal dan mubah, atau bekerja halal sesuai dengan ketrampilan yang kita miliki. Hukumnya haram ada karna sifat atau karna zatnya dan haram karena pekerjaan atau usahanya atau cara mendapatkannya… hukumnya subhat (campuran halal dan haram) banyak mazhab yang berbeda” dalam penafsiran ini. Kita dapat membandingkan antara mudorat dan muslahatnya.
Oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin, menyampaikan: “Sesuatu yang diharamkan karena usahanya, maka ia haram bagi orang yang mengusahakannya saja, bukan pada yang lainnya yang mengambil dengan jalan yang mubah (boleh)”.
Wahai Muslimahku,, Rizki adalah ketentuan Allah. Dia telah menentukan kadarnya bagi masing-masing orang, sebagaimana disabdakan Nabi bahwa rizki itu telah ditetapkan sejak ditiupkannya ruh ke dalam janin dalam kandungan. Sungguh, rezeki kita semua sudah ditentukan oleh Allah..Jangankan kita manusia, rezeki seluruh binatang melata di muka bumi ini pun sudah dijamin oleh Allah. Karena itu, jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah, yang Maha Luas karunia-Nya.
kita tidak boleh patuh terhadap seseorang yang menghalang kita dalam ketaatan kepada Allah walaupun ia ibu kita sendiri, apa lagi yang ukhti maksud hanya seorang sahabat.. Bersabarlah atas ujian ini. Genggam erat bara sunah dan firman Allah hingga kita tag akan merasakan panasnya lagi. Ingat! Dunia hanya sementara. Janji Allah bagi mereka yang mampu memegang bara iman ini dgn erat dan mengacuhkan pandangan miring manusia terhadapnya.
Ingatkah dalam QS. Ath-Thalaq: 2-3: “…Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar baginya; dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.”
Muslimahku,,,


اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu” (QS. AL-Hadid: 20)
              Tugas seorang hamba adalah berusaha semaksimal mungkin menyongsong sampainya bagian rizki tersebut padanya. Allah berfirman, “Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah…” (QS. Az-Zumar: 53)
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain); dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (QS. Al-Insyirah 5-8)

Memohonlah kpada Allah agar kita senantiasa dibereikan hidayah, taufik, rahman, maghfiroh dan pertolonganNya. moga Allah mengampuni dosa" kita, baik yg tampak maupun yang sembunti. moga dipermudah setiap urusan dan diberkahinya smoga akan tetap diLindungi. Aamiin Ya Rabbal'alamin..
segala yg benar datangnya dari Allah, adapun kekurangan dan kesalahan dari saya. salam ukhuwah..
Semoga bermanfaat..
#fastabiqul khoirat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar